KARAWANG, - Direktur Utama (CEO) PT Pertamina (Persero), bersama Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (Wamen ESDM) dan Direktur Utama (CEO) PT Perusahaan Listrik Negara (PLN), melakukan pemeriksaan kesiapan dan ketahanan energi serta layanan pendukung transportasi, menghadapi musim libur Natal fan Tahun Baru 2026 di wilayah Jawa Barat. Giat itu digelar pada Jumat, 19 Desember 2025 di Fuel Pertamina (FT) Cikampek PT Pertamina Patra Niga, di Jalan Ahmad Yani No. 111, DesaDawuan Barat, Kecamatan Cikampek, Karawang.
Wamen ESDM, Yuliot, menyampaikan bahwa kebutuhan energi dan layanan penunjang selama Nataru di wilayah Jawa Barat dipastikan sangat mencukupi. Menurutnya, pada momen libur besar seperti Nataru, pola konsumsi masyarakat cenderung menurun, namun aktivitas perjalanan meningkat sehingga perlu diantisipasi dengan layanan yang optimal.
Salah satu langkah yang dilakukan adalah peningkatan kualitas layanan bagi pengguna jalan tol dan rest area. Pemerintah menambah fasilitas WiFi, baik di dalam maupun di luar rest area, guna memberikan kenyamanan bagi masyarakat yang beristirahat selama perjalanan.
Selain itu, jumlah Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) juga ditambah di sejumlah titik strategis. Penambahan ini dilakukan untuk mengantisipasi lonjakan pengguna kendaraan listrik, sekaligus mencegah antrean panjang di rest area maupun titik peristirahatan lainnya.
Pemerintah juga menyiapkan SPKLU emergensi yang dapat digunakan oleh pengguna kendaraan listrik dalam kondisi darurat, seperti saat terjebak kemacetan panjang. Langkah ini diharapkan dapat memberikan rasa aman dan kepastian layanan bagi pemudik dan wisatawan.
Sementara itu, Direktur Utama (CEO) PT Pertamina (Persero), Simon Aloysius Mantiri adalah, menjelaskan bahwa pengecekan lapangan dilakukan dalam rangka pelaksanaan Satgas Nataru 2025–2026 dan persiapan menyambut tahun 2026. Fokus utama Pertamina adalah memastikan ketahanan dan ketersediaan energi agar tingkat konsumsi masyarakat tetap terjaga.
Simon menegaskan, kebijakan yang diarahkan meliputi tiga hal utama, yakni ketersediaan bahan bakar minyak (BBM), pasokan LPG bagi masyarakat, serta suplai listrik yang andal selama periode Nataru. Selain itu, Pertamina juga melakukan antisipasi terhadap potensi kebencanaan geologi akibat curah hujan tinggi, seperti tanah longsor maupun aktivitas gunung api.
Untuk ketahanan BBM, Pertamina telah menetapkan cadangan nasional selama minimal 18 hari, bahkan saat ini tersedia hingga 24 hari atau surplus sekitar enam hari. Cadangan tersebut akan terus dipertahankan, tidak hanya selama Nataru, tetapi juga hingga periode hari besar keagamaan berikutnya, termasuk Idulfitri pada Maret 2026.
Di sisi kelistrikan, Direktur Utama (CEO) PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo menyatakan bahwa PLN menyiapkan pelayanan ekstra selama Nataru. PLN mengusung empat pilar layanan utama dan memastikan seluruh sistem telah dicek agar siap mendukung kelancaran lalu lintas dan aktivitas masyarakat.
PLN juga menyiapkan layanan tambahan bagi pemudik, termasuk motor layanan siaga di sejumlah titik rawan kemacetan seperti kawasan Cikampek. Sebanyak delapan motor disiagakan untuk membantu masyarakat di rest area, bekerja sama dengan Jasa Marga, kepolisian, serta Pertamina Patra Niaga. Masyarakat juga dapat memanfaatkan layanan pengaduan dan bantuan melalui Call Center 135 selama periode Nataru berlangsung. (Teguh Purwahandaka)
