Direktur Ikan Air Laut KKP, Ikhsan Kamil, memberikan sambutan di acara konsultasi publik penyusunan Amdal Revitalisasi Tambak
KARAWANG,- Pemerintah pusat melalui Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP) menargetkan pembangunan revitalisasi tambak Pantura di Karawang pada akhir tahun ini. Di Karawang, ditargetkan 6.979,51 haktare tambak di 11 desa di 5 kecamatan akan direvitalisasi. Direktorat Jenderal Perikanan Budi Daya KKP, saat ini melakukan penyusunan Analisis Dampak Lingkungan (Amdal). Kelak setelah beroperasi, tambak itu akan ditanam ikan Nila Salin dengan target produksi 114 ton/Ha/Tahun, dengan skema dua kali panen per tahun.
"Semoga sesuai rencana dan tidak ada kendala. Kami belum bisa menjanjikan, namun tahapan administrasi dan ground breaking ditargetkan pada akhir tahun 2025 ini," tutur Direktur Ikan Air Laut KKP, Ikhsan Kamil, saat konsultasi publik penyusunan Amdal kepada para kepala desa, camat, dinas teknis di Pemprov Jawa Barat dan Pemkab Karawang, juga beberapa organisasi masyarakat, di Politeknik Perikanan dan Kelautan Karawang Senin (22/9/2025).
Dijelaskan lebih lanjut, revitalisasi tambak pantura ini dilakukan terhadap tambak yang berada di tanah milik negara yang dikelola Perhutani, melalui program Kawasan Hutan untuk Ketahanan Pangan (KHKP). Tambak yang sebelumnya kurang produktif, akan dikelola pemerintah bahkan membuka ratusan lapangan kerja.
"Kondisi eksisting saat ini, kawasan hutan itu sudah berbentuk tambak, dan bukan lagi kawasan hutan. Tambak itu yang akan direvitalisasi dan dikelola oleh pemerintah dalam program ketahanan pangan," jelas Ikhsan.
Revitalisasi tambak akan dilakukan di empat kabupaten di Jawa Barat, yakni Karawang, Bekasi, Subang dan Indramayu. Total luas lahan yang akan digunakan yakni 20.413,25 hektare. Untuk Karawang ditargetkan di tahun 2025 dan beroperasi tahun 2026. Sedangkan Bekasi, dibangun tahun 2026 dan beroperasi tahun 2027, sedangkan untuk Subang dan Indramayu, dibangun tahun 2027 dan ditargetkan beroperasi tahun 2028.
Di Kabupaten Karawang, tambak yang direvitalisasi seluas 6.979,51 hektare tersebar dii lima kecamatan. Diantaranya, Kecamatan Batujaya 1.346,30 Ha, Cibuaya 1.655,93 Ha, Cilamaya Wetan 440,17 Ha, Pakisjaya 386,67 Ha dan Tirtajaya 3.150,43 Ha. Sedangkan deda dengan sebaran tambak terluas ada di Desa Tambaksumur 2.058, 59 Ha, Tambaksari 1.091, 50 Ha, Sadari 1.655,91 Ha, Segaraja 786,18 Ha, Karyabhakti 440,17 Ha, Muara 440,17 Ha, dan Desa Tanjungpakis 336,57 Ha. (Teguh Purwahandaka)