Tempat parkir para pimpinan dan anggota DPRD Karawang nampak kosong, dipindahkan ke tempat yang aman. 

KARAWANG,– Sejumlah orang terlihat mengeluarkan berbagai barang dari dalam Gedung DPRD Kabupaten Karawang pada Senin (1/9) pagi. Barang-barang tersebut berupa berkas-berkas penting serta peralatan elektronik milik kantor.

Langkah ini dilakukan lantaran adanya kekhawatiran akan potensi perusakan maupun penjarahan saat aksi demonstrasi yang digelar hari ini di Gedung DPRD Karawang. Pantauan di lokasi, beberapa pegawai dan petugas terlihat sibuk memindahkan dokumen dan perangkat komputer ke dalam mobil dan sepeda motor untum kemudian dibawa pergi.

Tak hanya itu, sejumlah sekolah dasar di Kecamatan Karawang Barat, termasuk yang berada di sekitar Jalan Ahmad Yani, memilih untuk memberlakukan metode pembelajaran daring. Keputusan ini diambil sebagai langkah antisipasi terhadap kemungkinan terganggunya kegiatan belajar mengajar akibat situasi aksi massa.

Hingga berita ini diturunkan, aparat kepolisian, TNI dan Satpol PP sudah disiagakan di sekitar kompleks DPRD untuk mengantisipasi massa aksi yang diperkirakan akan memadati area tersebut. Namun, arus lalu lintas di Jalan Ahmad Yani, Karawang, masih terpantau lancar.

Sebelumnya, Bupati Aep Syaepuloh melakukan deklarasi damai untuk meredam eskalasi massa. Namun, sejumlah pihak menyatakan aksi unjuk rasa hari ini dijadwalkan mulai pukul 13.00 WIB dengan massa yang berasal dari kalangan mahasiswa dan organisasi masyarakat. Ratusan orang dikabarkan akan turun ke jalan, salah satunya untuk mendesak Pemerintah Daerah Karawang menolak rencana kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) hingga 500 persen. Selain itu aksi masa mendesak negara menjamin lapangan kerja yang layak, pendidilan gratis, dan pelayanan kesehatan merata bagi seluruh rakyat. (Teguh Purwahandaka)