Oleh: (Teguh Purwahandaka)
DI BALIK besarnya gedung pabrik dan roda industri yang tak pernah berhenti berputar, banyak pekerja di Karawang memikul beban tak kasat mata. Nyeri kronis yang menghantui sendi, otot, bahkan tulang belakang para pekerja. Kondisi ini bukan hanya mengganggu kenyamanan, tetapi perlahan menggerogoti produktivitas dan kualitas hidup mereka. Melihat realitas tersebut, RS Lira Medika Karawang hadir membawa secercah harapan lewat peluncuran program KABARI, kependekan dari "Karawang Bebas Nyeri". Satu-satumya layanan medis di Karawang yang menangani gangguan nyeri.
Diluncurkan secara resmi pada 4 Juni 2025 di CGV Cinema Technomart Karawang, program ini sekaligus menjadi bagian dari peringatan hari jadi RS Lira Medika yang ke-11. Suasana launching yang eksklusif di studio bioskop itu menghadirkan berbagai elemen masyarakat, mitra industri, tokoh masyarakat, dan media lokal. Di tengah layar lebar dan sorotan lampu, bukan film yang diputar, melainkan janji baru bagi ribuan warga Karawang yang selama ini diam-diam menahan rasa sakit, yang selama ini ditangani dengan pijat atau jamu.
Nyeri yang Terabaikan
Data dari BPS Karawang 2023 menunjukkan bahwa 40% warga Karawang bekerja di sektor industri, seperti manufaktur, otomotif, dan elektronik. Aktivitas fisik berat serta risiko cedera tinggi menjadikan nyeri kronis sebagai masalah yang tak terhindarkan. Bahkan, secara global, lebih dari sepertiga populasi dunia mengalami nyeri kronis, dan sekitar 15% dari mereka berada di usia produktif 25–55 tahun.
Sayangnya, nyeri sering kali diabaikan sejak awal. Kesemutan, sendi kaku, atau rasa sakit ringan dianggap hal biasa. Padahal, bila dibiarkan, kondisi ini bisa berkembang menjadi kronis dan sulit diatasi. Melalui KABARI, RS Lira Medika Karawang mencoba menjawab kebutuhan riil para pekerja. Program ini tidak hanya menawarkan pengobatan, tapi juga pendekatan menyeluruh, preventif, kuratif, rehabilitatif, edukatif, dan promotif.
“Masalah nyeri kronis tidak boleh dianggap sepele. Lewat KABARI, kami ingin mendekatkan layanan solusi nyeri tanpa operasi langsung ke komunitas industri,” ujar dr. David Simorangkir, Sp.OT, dokter spesialis ortopedi RS Lira Medika.
KABARI bukan sekadar layanan, melainkan konsep penyembuhan komprehensif. Mulai dari injeksi secretome, terapi biologis dari sel punca, hingga terapi PRP (Platelet Rich Plasma), semuanya bertujuan mempercepat regenerasi jaringan dan mereduksi nyeri sejak dini. Tindakan intervensi seperti injeksi facet dan ablasi radiofrekuensi juga menjadi alternatif non-bedah yang inovatif bagi pasien nyeri punggung kronis.
Bagi pasien yang membutuhkan pemulihan fisik, RS Lira Medika menyediakan fisioterapi dan hidroterapi, terapi berbasis air yang terbukti efektif dalam mengurangi kekakuan sendi dan mempercepat pemulihan pasca-cedera.
Mendidik dan Merangkul Masyarakat
Tak berhenti pada tindakan medis, KABARI juga bergerak aktif memberikan edukasi dan konseling ke masyarakat umum dan komunitas industri. Dengan mengedepankan pencegahan dan deteksi dini, RS Lira Medika ingin mengubah pola pikir masyarakat yang kerap menormalisasi rasa sakit.
“Kami berharap program KABARI dapat diterima dengan baik oleh masyarakat Karawang dan sekitarnya,” kata dr. Ronny Novianto, M.Kes, Direktur Utama RS Lira Medika. “Melalui edukasi dan pendekatan komunitas, kami ingin setiap pasien merasakan manfaat langsung dari solusi nyeri yang kami tawarkan," jelas Ronny.
Dengan peluncuran KABARI, RS Lira Medika Karawang menegaskan komitmennya untuk menjadi pelopor solusi nyeri yang berorientasi pada kebutuhan lokal. Di tengah kota industri yang terus tumbuh, rumah sakit ini mencoba hadir bukan hanya sebagai tempat berobat, tetapi sebagai mitra hidup sehat yang memahami denyut kehidupan para pekerja.
Nyeri mungkin tak bisa hilang dalam semalam. Namun, dengan pendekatan yang tepat dan keberpihakan pada masyarakat, KABARI bisa menjadi langkah awal menuju Karawang yang benar-benar bebas dari nyeri. (***)